RAMAYANA BALLET (FOURTH EPISODE)


FOURTH EPISODE : THE HOLY FIRE DOWNFALL AND PURIFICATION

In the garden of Argasoka Dewi Shinta weeps endlessy enduring the anbearable persuasion and creulty of Ramayana whenever he nears her she avolds him loathfully.

When Shinta persistenly refuses him he calls two giants bringing two man's head which are false heads of Rama and Leksmana, Shinta faints at the sight Trijata knows the whole trick and tells Rahwana that he is a coward otherwise he really will have brought Rama's and Leksmana's heads instead of the false ones. 
This fires Rahwana and shamefully he hurries to battle. The batlle fields is like a slaughter bank with corpses piled on top each other. When Rahwana finds out that all his brothers die in batlle he becomes desperate. Soon he comes face to face with Rama.

The two powerful men are both gifted with magic strength and enchanted arms, but Rama's arrow ends Rahwana's lustful life. Since good always avercomes evil. Wibisana, Rahwana's brother who is sent away because he disagrees with Rahwana's. Policy, is crowned king of Alengka. Escorted by Trijata, Shinta comes out to meet Rama. When he sees her he doubted her purity, After so long imprisoned by Rahwana. Trijata defends Shinta and reproves Rama for doubting her purity and falthfulness.

On the other hand Shinta who is too much hurt by Rama's doubt and avoidance wishes to prove her purity. She askes that a big fire be made for her she'd anter the fire and her survival will prove her purity otherwises the fire will destroy her. Trijata entreats Wibisana in fain to cancellthe horrible intention. While Rama is praying, Shinta anters the flames and strange anough she stays unburned in the flames.

To convince everybody of this purification act, the fire god Brama Himself descends and delivers Shinta to Rama. Thus they are reunited happily ever after.


(FINISH....)

=========================================================================


EPISODE KEEMPAT : API SUCI DEWI SHINTA

Di taman Argasoka Shinta tak henti-hentinya mencucurkan air mata menghadapi bujuk rayu serta keganasan Rahwana yang tak tertahankan dimana setiap raja raksasa itu mendekatinya, ia menghindari dengan rasa muak.

Karena Shinta terus menerus menolaknya, Rahwana memanggil-manggil raksasa yang menjinjing 2 kepala manusia adalah tiruan dari kepala Rama dan Laksmana. Melihat hal itu, Shinta itu pingsan mendadak. Tetapi Trijata mengetahui tipu muslihat ini dan mengatakan kepada Rahwana bahwa ia pengecut kecuali bila ia benar-benar mampu membawa kepala Rama dan Laksmana. Rahwana menjadi berang dan dengan perasaan malu ia segera maju medan perang. Medan peperangan bagaikan arena pembantaian dimana mayat-mayat saling bertindihan. Ketika Rahwana mendapatkan seluruh saudaranya telah tewas ia menjadi nekat. Segera ia berhadapan muka dengan Rama.

Dua seteru yang sama-sama tangguh itu di anugerahi kekuatan gaib serta senjata ampuh yang menajubkan. Tetapi panah Rama mengakhiri hidup Rahwana yang penuh angkara murka, karena demikianlah kebaikan selalu mengalahkan kejahatan. Wibisana, adik Rahwana yang diusir karena tak setuju dengan tindakan kakaknya, dinobatkan sebagai Raja Alengka. Diiringi Trijata, Shinta keluar menemui Rama. Tatkala Rama melihat Shinta ia menjadi ragu akan kesucian istrinya karena telah begitu lama berada dalam tawanan Rahwana. Trijata membela Shinta dan marah terhadap Rama karena telah meragukan kesucian dan kesetiaan istrinya.


Sebaliknya Shinta yang sangat terbuka hatinya karena keraguan dan penolakan Rama, hendak membuktikan kesucian dirinya. Ia minta agar sebuah api unggun raksasa di buat untuknya dimana ia akan terjun kedalamnya. Bila ia telah hidup, hal itu membuktikan kesuciannya, sebaliknya bila ia tetap ternoda, maka api akan menghanguskannya. Trijata memohon dengan sangat kepada Wibisana agar membatalkan maksud gila itu, tapi tak berhasil. Sementara Rama memanjatkan doanya. Shinta terjun kedalam nyala api Ajaib ia sedikitpun tak terluka dalam kobaran api itu.

Untuk meyakinkan semuanya tentang tindakan pensucian itu, Brama Sang Dewa Api sendiri turun lalu menyerahkan Shinta kepada Rama. Demikianlah mereka bersatu kembali dalam kebahagiaan untuki selama-lamanya.


Comments

Popular Posts