RAMAYANA BALLET [Third Episode]

THIRD EPISODE : THE DEATH OF KUMBOKARNO


Rama, Leksmana, Sugriwa and his army wait anxiously for the return of Hanuman from Alengka. Soon Hanuman comes, bringing happy news for everybody Hanuman then delivers Shinta's hairpin to Rama.


On seeing this Rama is drowned in misery but nevertheless he thanks Hanuman for the successfull task he'd done, next. Rama sends Hanggada to Alengka to warn Rahwana to surrender mean while Rama shoots a magic arrowat the water separating the two countries causes it to dry out instantly. This whole activity is presented in picturesque dance describing the panic striken fishes and their cooperation in the end, so that Rama's troop may croos over.

In Alengka, Rahwana is assembling his ministers and warrios to council about the coming war when Hanggada arrives. Hanggada delivers Rama's message. It infuriates Rahwana to such extend that orders Hanggada to be killed but Kumbakarna stops him. This inflames Rahwana's anger even more, yet Kumbakarna once more reminds him that Hanggada is only more envoy. Rahwana cannot resist his passion and turns out Kumbakarna. 

Then he orders Inrajid, Prahasta, Sarpakenaka and all giant army to go to battle and defeat Rama. The battle is cruel and terible, Prahasta, the prime minister of Rahwana is killed by Hanila (There is an earlier episode concerning Sugriwa - Subali's mother being cursed into stone because of her unfaithfulness) and this scene. Hanila use this stone to smash dead Prahasta. He redeems the infedil women who turn back to help her shape, the goddess Hendradi.

Indrajid dies on Leksmana's arrow. Hanuman strikes dead Rahwana's sister Sarpakenaka. But above all these, the most tragic figure is the patriotic hero Kumbakarna who suffer pulled limbmangied and dishe-velled price.

(To Be Continue....)

========================================================================

EPISODE KETIGA : GUGURNYA SANG PATRIOT (KUMBOKARNO)

Rama, Laksamana dan Sugriwa beserta tentaranya menunggu dengan harap-harap cemas kedatangan Hanuman dari Alengka. Segera tiba membawa berita gembira lalu menyerahkan hiasan rambut Shinta kepada Rama. Melihat hiasan itu Rama amat menjadi berduka, meskipun demikian ia tetap berterima kasih kepada Hanuman atas keberhasilan tugas yang diembannya, kemudian Rama kembali mengutus Hanggada ke Alengka untuk memberi peringatan kepada Rahwana agar menyerah saja.

Sementara itu, ia membidikkan panah saktinya ke arah samudera yang memisahkan Pancawati dan Alengka, sehingga kering. Seluruh peristiwa ini dilukiskan dalam adegan sebuah tari yang indah dimana ikan-ikan menjadi sangat panik tetapi akhirnya mereka bersedia bekerja sama membangun jembatan sehingga Rama dan bala tentaranya bisa menyeberangi samudera tersebut.

Di Alengka Rahwana sedang di hadapi oleh para menteri dan tentara untuk merundingkan perang yang dapat meletus. Pada saat itu Hanggada tiba dengan menyampaikan peringatan Rama. Hal ini menyebabkan Rahwana begitu murka sehingga memerintahkan membunuh Hanggada, tetapi Kumbakarna memperingatkannya sekali lagi bahwa Hanggada hanyalah seorang utusan belaka.

Rahwana tak lagi dapat menahan nafsu dan mengusir Kumbakarna dari Alengka. Ia lalu memerintahkan Indrajit, Prahasta, Sarpakenaka dan seluruh bala tentara raksasa menuju medan laga untuk menghancurkan Rama. Peperangan yang terjadi dahsyat dan mengerikan. Prahasta, Perdana menteri Alengka tewas ditangan Hanila (ada sebuah episode pendahuluan tentang itu dari Sugriwa dan Subali yang dikutuk menjadi batu karena penyelewengannya).

Dalam adegan ini Hanila mempergunakan batu tersebut untuk membunuh Prahasta. Dengan demikian ia membebaskan wanita dari kutukannya sehingga berubah kembali wujud aslinya yaitu Dewi Hendradi. Indrajit mati oleh panah Laksmana. Hanuman juga berhasil membunuh Sarpakenaka, adik perempuan Rahwana, tetapi di atas semua itu seorang tokoh patriot yang heroik yaitu Kumbakarna telah menemui kematiannya dengan cara yang paling tragis dimana tubuhnya rusak dan bercerai berai.

(Bersambung...)

Comments

Popular Posts